Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

20 "Senja Untukmu"

Hari sabtu ini nggak bakal gue lupakan, gue bersyukur punya sahabat kayak mereka! Ketika gue salah mereka ada bukan untuk 'membenarkan' kesalahan gue!, tapi mereka ada untuk mengatakan bahwa gue salah!, dan gue harus mempertanggung jawabkan kesalahan yang telah gue buat. Ada satu hal yang masih berputar di kepala gue “Apakah gue bisa menjadi orang yang selalu membuat Lia bahagia? Ataukah gue akan membuat Lia menangis seperti hari ini?” Dari rumah Lia, tapi gue nggak langsung pulang. Entah apa yang membuat gue untuk pergi ke taman hari ini tanpa Lia, suasana di taman ini membuat gue tenang, gue ingin mengenang apa yang sudah terjadi kemarin, dan hari ini. Gue merasakan sesuatu yang sangat beda. Ya, hari ini taman lebih sepi, sunyi, tanpa Lia di samping gue, dan gue berharap bisa pergi ke taman ini bersama Lia selama mungkin “Apakah gue siap melepas Lia, dan semua kenangan ini suatu hari nanti?”. Gue jadi takut jika membayangkan perpisahan apapun itu dari Lia... Di bangku tama

19 "Lebih Dari Bodoh!"

~~ treeeengggg teeeenggg bebebebeb treeenggggg gjegleg treengg trengg~~ “enyyaakkk Bapi berangkat dulu!” abis salam gue teriak aja dari jauh sekalian ngebangunin tetangga hehehe Sebenarnya gue males banget ke sekolah hari ini, ngapain gue sekolah sedangkan di sana gue cuma ketemu sama penghianat yang bikin emosi sama hati panas doang. Hari ini mendingan gue tidur sampai siang sekalian tidur sama bantal guling bergambar ondel-ondel hehehe, tapi karena gue bukan orang yang meninggalkan tanggung jawab hanya karena cemburu atau apalah namanya itu... Jadi gue tetap masuk sekolah :) Pagi ini rasanya udah beda, beda banget sama pagi hari kemarin-kemarin, berangkat ke rumah Lia dengan pikiran kosong, beda kan? Padahal biasanya gue selalu semangat walaupun nyawa gue di pertaruhkan di rumahnya Lia, tapi apa boleh buat? Kini semuanya sudah beda. Gue sampai rumah Lia lebih lambat dari biasanya, tapi kok rumahnya nggak beda ya?. “ Assalamu'alaikum yuhuu... ~pssttt~ wahai

18 "Ijur"

Hari-hari gue semakin berwarna, gue semakin bersemangat jemput Lia tiap pagi, tapi gue semangat bukan karena Bokapnya Lia ya -_-. Setiap berangkat menuju sekolah kami ngobrol-ngobrol entah kemana arah pembicaraannya soalnya seru banget sih, nggak ada acara ketiduran di susilo atau tidur di kelas pas pagi hari. “bahagiakan orang lain jika kamu ingin bahagia” Gue menjadi orang yang lebih bahagia sekarang, lebih menghargai waktu. Sampai di kelas kami masih ngobrol-ngobrol sampai bersihin kelas berdua, ini bukan FTV yang semuanya tentang cinta, gue berduaan tapi tetap melakukan hal yang positif, dan berguna bagi orang lain, nggak percaya? Tuh contohnya bersihin kelas berdua. Romantis atau nggak itu urusan belakangan karena hal romantis itu sederhana Hampir setiap hari setelah sekolah kami selalu pergi ke taman, belajar bareng atau pun cuma bengong aja itu menyenangkan asalkan kami selalu berdua sudah lebih dari cukup, Lia sering berdiri di bangku taman sambil nyanyi lagu yan

17 "Bro Bro Yoo"

Perjalanan pulang gue masih kepikiran kejadian yang di taman, masa iya gue jatuh cinta? Atau gue cuma kasihan aja liat Lia?, apapun itu tetap aja mengganggu pikiran gue. Sebelum itu yang mengganggu pikiran gue bukan cuma itu, tapi gue kepikiran Bokapnya Lia -_- gila aja siapa gue nganterin anak perempuan satu-satunya sampai sore gitu di doorr hari ini kayaknya wajar deh hehehe untungnya itu nggak terjadi karena Lia udah minta izin sebelumnya, dan Bokapnya? Ngeliatin gue pake auto fokus gitu Setelah dari rumah Lia rasanya banyak yang aneh kayak jalanan jadi beda, dan banyak rumah yang belum pernah gue lihat. Udah 30 Menit rasanya makin aneh aja ini jalanan biasanya nggak ada lampu merah, tapi gue udah lewatin empat kali lampu merah -_-. Gue liat Maps aja di Hp, dan gue nggak sadar dari tadi rumah gue udah kelewat!. Gue harus mutar jauuhhh udah gitu gue harus lewatin empat lampu merah yang tadi! Andaikan gue bisa tekan tombol Ctrl+Z :(... DBT masih di rumah gue woy! “yoo Bro b