“Mati”

“Mati”

bersembunyi di balik bayang-bayang malam
apakah aku dapat melihat fajar menyapa
atau hanya menyaksikan raga memudar yang perlahan menikam
kenapa aku ada?, apa yang harus aku percaya?

Tidak ada lagi cinta
hanya tetesan airmata
airmata untukku
karena raga tidak lagi menjadi milikku

waktunya telah datang kemarin
memanggilku tanpa izin
jiwa memudar, ringan terasa
mungkin sudah saatnya aku khawatir surga atau neraka

Komentar

Masih anget-anget

07 “Dua Afgan Satu Sleting”

Hari romantis Penembakan Putri

Cinta Pada Lemparan Pertama